Kisah Sukses Melewati Krisis ala Sido Muncul

Kisah Sukses Melewati Krisis ala Sido Muncul, – Tidak ada usaha yang mudah dan bisa berhasil begitu saja. Hal itu cocok menggambarkan situasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang sempat mengalami kesulitan pada saat krisis ekonomi Indonesia pada 1998 atau 22 tahun silam.

Padahal waktu itu, tepatnya 1997, Sido Muncul baru saja memulai membangun dan peletakan batu pertama pabrik di Klepu, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

Sido Muncul pernah mengalami kesulitan pada saat krisis ekonomi Indonesia pada 1998 atau 22 tahun silam. Padahal waktu itu, tepatnya 1997, Sido Muncul baru saja mulai membangun dan peletakan batu pertama pabrik di Klepu, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

“Tahun 1997 kami mulai membangun pabrik yang pas krismon (krisis moneter), Agustus 1997. Tapi tahun 98 kita tidak berhenti,” kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dalam program Suara Millennial by https://slot-online.games/ di kantornya, Jakarta, Selasa.

Tetap lanjutkan bangun pabrik

Irwan mengatakan kala itu, Sido Muncul tetap membangun pabrik di tengah kejatuhan ekonomi Indonesia. Alhasil, pabrik yang direncanakan dibangun 2 hektare hanya terwujud 1 hektare saja.

“Saya dan adik saya terus (bangun) saja, terus tidak berhenti. Tapi karena kenaikan (harga) harus bangun 2 hektare tapi jadinya cuma 1 hektare,” ujarnya.

Akui tidak terlalu pintar tapi malah jadi pemenang

Irwan mengatakan kepada pembaca bahwa ia tidak terlalu pandai masalah keuangan kala itu. Ia tetap bersikeras membangun pabrik Sido Muncul di Ungaran.

“Saya dan adik gak begitu. Mikir yang begitu. Kami gak begitu pintar soal itu. Tapi malah waktu krisis lewat kami yang paling siap,” ujarnya.

Tidak menurut kata teman untuk menahan uang

Sebagai salah satu contoh irwan juga tidak mendengarkan saran teman-temannya yang merekomendasikan untuk tidak menggunakan uang dan menabungnya saja di bank.

“Padahal bunga bank waktu didepositokan 72 persen per tahun, atau satu bulan 6 persen. Saya gak tahu dorongan apa yang buat kami tetap membangun. Semua bilang ‘Kenapa dibangun? Kan dapat (bunga) 72 persen’,” kata Irwan menceritakan kisahnya.