Millennial Motor Penggerak UMKM
Millennial Motor Penggerak UMKM, – Di tengah pandemi COVID-19, para pengusaha, termasuk kaum milenial, dituntut untuk bisa beralih dari offline ke teknologi digital dengan cepat. Menurut Presiden Jokowi, pandemi ini juga memaksa kita mengubah cara bekerja, belajar, berkonsumsi, hingga bertransaksi menjadi lebih banyak di pasar daring.
Kontribusi generasi millennial diyakini akan terus meningkat dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka juga bakal berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Millennials sebagai generasi penerus bangsa akan menjadi motor penggerak new UMKM di masa kini dan masa depan,” kata Guberunur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam sambutannya di Karya Kreatif Indonesia (KKI) seri III yang digelar secara virtual, Jumat.
Melansir https://slotpragmatic.asia/, Tetapi ia optimistis, UMKM Indonesia bisa bergerak dengan cepat. Apalagi, jika menjadikan UMKM milik generasi milenial sebagai motor penggerak.
Millennials akan menjadi potensi besar bagi UMKM
Perry mengungkapkan generasi millennial juga akan menjadi potensi besar bagi UMKM, khususnya mereka yang semakin mencintai produk dalam negeri. Tidak hanya konsumtif, millennial diharapkan dapat tumbuh menjadi wirausaha.
“Kiprah millennials dapat kita lihat dari sekarang di berbagai bidang untuk menjadi titik balik UMKM bangkit sebagai kekuatan ekonomi baru,” katanya.
Pada seri pertama dan kedua, Karya Kreatif Indonesia mendorong UMKM ekspor dan UMKM digital sekaligus mendorong Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Jurus Erick Thohir naikkan kelas UMKM
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan sejumlah strateginya untuk mendukung UMKM ‘naik kelas’. Menurut dia, ada tiga hal utama yang dia lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
“Pertama menyiapkan infrastruktur, kedua pendanaan lalu pasar atau market,” katanya
Total nilai penjualan mencapai Rp10,5 miliar
Pada dua seri penyelenggaraan KKI, Perry menyebut bahwa animo masyarakat cukup tinggi. Pihaknya mencatat lebih dari 53 ribu pengunjung hadir dalam acara yang diikuti oleh 379 UMKM tersebut.
Bahkan total nilai penjualan mencapai Rp10,5 miliar, pencapaian business matching mencapai Rp113,2 miliar. Komitmen pembiayaan mencapai Rp4,7 miliar dan ada 16 pembeli dari enam negara yang mencapai kesepakatan.
Karena pembeli dari enam negara itu, lanjut dia, berasal dari Singapura, Italia, Korea, Australia, Jepang dan Tiongkok.
“Nilai transaksi Karya Kreatif Indonesia merupakan dampak nyata dan menjadi daya pendorong UMKM untuk terus berkreasi dan maju di tengah pandemi,” ungkap dia.