Dubes AS untuk China Mengundurkan Diri
Dubes AS untuk China Mengundurkan Diri
Dubes AS untuk China Mengundurkan Diri, – Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk China, Terry Branstad, mengundurkan diri. Pengunduran diri Branstad ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin.
Seperti dilansir http://utowndc.com/ dan Reuters, Senin, Pompeo berterima kasih kepada Branstad atas jasanya. Dia menulis ucapan terima kasihnya kepada Branstad melalui cuitan Twitter.
“Saya berterima kasih kepada Duta Besar Terry Branstad atas lebih dari tiga tahun pengabdiannya kepada rakyat Amerika sebagai Duta Besar AS untuk Republik Rakyat China,” kata Pompeo dalam sebuah cuitan Twitter.
Pada Jumat pekan lalu, pemerintah China mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan pembatasan yang tidak ditentukan terhadap diplomat dan personel senior AS di China. Langkah itu menyusul AS yang memberlakukan tindakan serupa, yakni menargetkan korps diplomatik Beijing pada 3 September.
Dalam sebuah unggahan di Twitter pada Senin pagi waktu setempat, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Branstad atas jasanya kepada rakyat AS sebagai duta besar.
“Presiden (Donald Trump) memilih Duta Besar Branstad karena pengalamannya selama puluhan tahun berurusan dengan China, membuatnya menjadi orang terbaik untuk mewakili pemerintah dan untuk membela kepentingan dan cita-cita Amerika dalam hubungan penting ini,” tulis Pompeo.
Dia tidak memberikan alasan mengenai mundurnya Branstad atau pengumuman tentang calon penggantinya.
Branstad adalah salah satu duta besar pertama yang ditunjuk Presiden Trump pada Desember 2016, tak lama setelah Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
Pompeo menambahkan bahwa Branstad telah memberikan kontribusi. Yakni dengan membangun hubungan antara AS dan China.
“Duta Besar Branstad telah berkontribusi untuk menyeimbangkan kembali hubungan AS-China agar berorientasi pada hasil, timbal balik, dan adil,” tambahnya.
Saat itu, Trump mengatakan dia memilih Branstad karena pengalamannya dalam kebijakan publik, perdagangan, dan pertanian. Serta “hubungan lama dengan Presiden Xi Jinping” yang dikenal Branstad sejak 1985 melalui pertukaran pemerintah AS-China.
Selama periode itu, keduanya diyakini telah menjalin persahabatan.
Awalnya, pengangkatan Branstad disambut baik oleh China. Saat itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, memujinya sebagai “teman lama rakyat China”.
Meski demikian, seiring waktu, Branstad harus melalui salah satu periode paling sulit dalam hubungan AS dan China.
Pada 9 September, Branstad menulis opini yang menuduh pemerintah China “mengeksploitasi” keterbukaan AS dalam beberapa dasawarsa terakhir. Juru Bicara Partai Komunis menolak opini itu diterbitkan oleh surat kabar People’s Daily karena “sangat tidak konsisten dengan fakta”.
“Jika Anda memang ingin menerbitkan opini ini di People’s Daily, Anda harus melakukan revisi substansif berdasarkan fakta dalam prinsip kesetaraan dan saling menghormati,” kata media pemerintah China dalam surat penolakannya.
Sebagai tanggapan, Pompeo menuduh People’s Daily “munafik” dengan mengatakan bahwa jika pemerintah China adalah kekuatan yang matang. Ia akan “menghormati hak diplomat Barat untuk berbicara langsung kepada rakyat China”.